KALSEl, GK – Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kalimantan Selatan mencatat prestasi besar dalam pemberantasan narkotika. Dalam operasi intensif yang berlangsung sepanjang April hingga Mei 2025, aparat berhasil mengungkap jaringan peredaran narkoba dengan barang bukti yang mengejutkan: 54,8 kilogram sabu, 10.355 butir ekstasi, serta 9.401 butir obat keras, dengan total nilai ekonomi diperkirakan mencapai Rp62,2 miliar.
Keberhasilan tersebut diumumkan dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (4/6/2025) di Mapolda Kalsel. Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, S.I.K., S.H., M.H., memimpin langsung kegiatan itu, didampingi Kabid Humas Kombes Pol Adam Erwindi, S.I.K., M.H., serta jajaran pejabat utama Polda Kalsel.
“Kami telah menangkap 239 tersangka yang terlibat dalam jaringan ini. Penyelidikan terus berlanjut untuk mengungkap sindikat di balik peredaran narkotika ini,” ujar Kapolda.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa sebagian tersangka diduga terkait dengan jaringan besar nasional. “Kemudian dari total tersangka, tiga orang berasal dari luar wilayah Kalsel dan diduga terafiliasi dengan jaringan Fredy Pratama, yang saat ini masih berstatus DPO Polri,” tambahnya.

Pengungkapan kasus ini juga disebut sebagai kontribusi nyata Ditresnarkoba Polda Kalsel dalam mendukung program Asta Cita Presiden RI. Berdasarkan estimasi, sekitar 286.574 orang berhasil diselamatkan dari ancaman narkoba.
Dalam pernyataannya, Irjen Pol Rosyanto menegaskan komitmennya terhadap pemberantasan narkotika. “Kami akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam jaringan narkoba tanpa kompromi,” tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa kasus ini merupakan salah satu pengungkapan terbesar dalam beberapa tahun terakhir di wilayah Kalimantan Selatan. “Kasus ini menjadi salah satu pengungkapan terbesar di Kalimantan Selatan dalam beberapa tahun terakhir, hal ini menunjukkan keseriusan aparat penegak hukum dalam memerangi kejahatan narkotika,” pungkas Kapolda.
Konferensi pers turut dihadiri oleh Irwasda Polda Kalsel, para pejabat utama, serta jajaran Ditresnarkoba, yang turut menyampaikan kesiapan institusi dalam menghadapi ancaman narkotika yang kian kompleks.