KOTABARU – Prestasi membanggakan! Dandim 1004 Kotabaru, Letkol. Inf. Bayu Oktavianto Sudibyo, bersama wartawan Antaranews.com, Tumpal Andani Aritonang, berhasil meraih Juara III Lomba Karya Jurnalistik (LKJ) TMMD ke-123 Tahun 2025 dalam kategori Media Online. Penghargaan ini diserahkan seusai Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TMMD ke-124 di Aula AH Nasution, Mabesad, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025). Kemenangan ini menjadi bukti nyata sinergi TNI dan media dalam menggaungkan pembangunan desa terpencil ke khalayak nasional.
Dari 50 Kodim se-Indonesia yang berlomba, Kodim 1004 Kotabaru mencuri perhatian dengan karya berjudul “Membuka Akses Ekonomi Desa Talusi Menuju Swasembada Pangan”. Artikel tersebut mengupas tuntas perjuangan warga Desa Talusi, Kotabaru, yang sebelumnya terisolasi akibat infrastruktur rusak. Berkat program TMMD ke-123, jalan penghubung sepanjang 5 km dibangun, memangkas waktu tempuh pengiriman hasil pertanian dari 3 jam menjadi hanya 30 menit. Akses ini mendongkrak produksi pangan lokal, seperti beras dan jagung, hingga 40%, mengantarkan desa itu menjadi contoh sukses swasembada pangan di Kalimantan Selatan.
Tumpal Andani Aritonang, sang wartawan Antaranews.com, menggali kisah ini dengan pendekatan human interest. “Ini bukan sekadar berita infrastruktur, tapi tentang harapan petani yang akhirnya bisa menjual hasil bumi langsung ke pasar kota,” ujarnya. Atas karyanya, Tumpal dinobatkan sebagai Wartawan Media Online Terbaik III, sementara Letkol. Bayu meraih predikat Dandim Pembina Wartawan Online—sebuah apresiasi atas komitmennya mendukung jurnalisme berkualitas.
Dalam pernyataannya, Letkol. Bayu menegaskan, “Keberhasilan ini adalah bukti kemanunggalan TNI-rakyat. TMMD bukan hanya tentang fisik, tapi juga membangun mental dan kesejahteraan.” Program TMMD ke-123 di Kotabaru menyasar dua aspek:
1. Pembangunan Fisik Selain jalan, TNI membangun 2 jembatan darurat dan perbaikan saluran irigasi untuk 200 hektar lahan pertanian.
2. Pembangunan Non-Fisik: Penyuluhan pertanian modern, pelatihan kewirausahaan bagi ibu-ibu, serta sosialisasi stunting dan kesehatan reproduksi menjangkau 1.500 warga.
“Melalui TMMD, kami ingin masyarakat mandiri. Contohnya, kelompok tani Desa Talusi kini bisa mengolah pupuk organik sendiri,” tambahnya.
Program ini telah mengubah wajah Desa Talusi. Siti Aminah (42), salah satu petani, berbinar saat bercerita: “Dulu hasil panen sering membusuk di jalan. Sekarang, kami bisa kirim ke Banjarmasin dalam sehari!” Cerita seperti inilah yang diangkat Tumpal dalam tulisannya, menggambarkan betapa pembukaan akses ekonomi mampu membangkitkan optimisme warga.
Letkol. Bayu berharap momentum ini menjadi pemicu kolaborasi berkelanjutan. “Sinergi TNI, pemda, dan masyarakat harus terus menguat. Gotong royong adalah kunci,” tegasnya. Kedepan, program serupa akan diperluas ke 10 desa tertinggal di Kotabaru, dengan fokus pada digitalisasi pasar pertanian dan penguatan UMKM.
“Kami tak ingin berhenti di juara III. Ini baru awal untuk Kotabaru yang lebih sejahtera,” pungkasnya.