BANJARMASIN, GK – Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalimantan Selatan menyosialisasikan Program dan Kegiatan Prioritas Tahun 2025 – 2029 kepada awak media, sebagai upaya memperkuat transparansi informasi dan membangun sinergi publikasi. Sosialisasi dipimpin langsung oleh Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi.
Dalam paparannya, Suparmi mengajak media berperan aktif menyebarluaskan program prioritas daerah yang akan menjadi arah pembangunan lima tahun mendatang.
“Silakan teman – teman media mempublikasikan. Program dan kegiatan Disbunnak tahun 2025 hingga 2029 ini merupakan program prioritas daerah,” papar Suparmi.
Ia menjelaskan, 2025 menjadi tahun pertama pelaksanaan rangkaian program prioritas tersebut. Namun arah kebijakan tidak banyak berubah karena sebagian besar program bersifat berkelanjutan.
Salah satu fokus yang kembali dikedepankan adalah peningkatan produksi daging merah. Menurut Suparmi, Kalimantan Selatan masih mengalami kekurangan pasokan daging sapi sehingga perlu langkah terarah untuk memperkuat swasembada protein.
“Kalsel masih kekurangan daging merah. Karena itu, program kami tetap mendukung peningkatan produksi daging sapi,” tegasnya.
Disbunnak Kalsel kini tengah menjalankan Program Percepatan Pengembangan Peternakan Sapi Berkelanjutan Terintegrasi. Program ini menghubungkan sektor perkebunan, tanaman pangan, kehutanan, hingga pertambangan, dan merupakan pengembangan dari Sistem Integrasi Sawit, Sapi yang telah menjadi model nasional.
Sejumlah perusahaan di sektor kehutanan dan pertambangan, seperti Antang Gunung Meratus dan Adaro, disebut telah berkontribusi dalam pengembangan usaha peternakan sapi di wilayah Kalsel.
Kolaborasi ini dinilai mendukung ketahanan pangan dan energi, sekaligus menopang pemenuhan kebutuhan program makan bergizi berbasis protein.
Program integrasi yang dijalankan Kalsel kini ditetapkan sebagai pilot project oleh Kementerian Pertanian. Salah satu contoh implementasinya berada di PTPN Tanjung Laut melalui skema pendanaan dana antara yang memadukan perkebunan kelapa sawit dengan peternakan sapi.
“Alhamdulillah, Kalsel sudah menjadi role model nasional. Pengembangan peternakan sapi di daerah kita mendapat perhatian penuh dari Kementerian Pertanian dan akan ditiru daerah lain,” ujar Suparmi.
Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan sesi diskusi bersama awak media. Suparmi berharap media dapat menjadi mitra strategis dalam menginformasikan perkembangan pembangunan peternakan dan perkebunan kepada masyarakat.
“Kami berharap publik mendapatkan akses informasi yang tepat terkait progres pembangunan sektor ini,” tutupnya.[Edi]
Sumber: MC Kalsel.






