KOTABARU, GK – Selama hampir satu tahun terakhir, PT Pelsart Tambang Kencana (PTK) terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) di wilayah operasional tambang emas Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru.
Dalam wawancara pada Senin (03/11/2025), Manager CSR PTK, Septamto, memaparkan capaian program sekaligus tantangan yang dihadapi oleh timnya.
Program CSR PTK tahun 2024- 2025 menitikberatkan pada penguatan ekonomi lokal. Dukungan diberikan kepada pelaku UMKM, koperasi, dan pengembangan wisata desa. Saat ini, pendampingan dilakukan di dua lokasi wisata, yakni Desa Batuah dan Desa Timburu. Meski masih dalam tahap awal, pengembangan ini dinilai menjadi fondasi penting menuju ekonomi desa yang mandiri.
Dalam sektor pendidikan dan kesehatan, PTK menyalurkan beasiswa, bantuan infrastruktur sekolah, serta penguatan peran posyandu. Septamto menegaskan bahwa CSR PTK bukan sekadar bantuan dana, melainkan pendampingan sosial yang berkesinambungan.
“Kami ingin hadir di ruang yang belum bisa dijangkau pemerintah daerah maupun dana desa. Kami menyelip di celah kebutuhan yang belum terpenuhi,” ujarnya.
Septamto menceritakan bahwa momen paling mengharukan adalah saat tim CSR berinteraksi dengan kelompok masyarakat yang belum berdaya. Tantangan terbesar, menurutnya, adalah membangun kelompok produktif yang solid dan mampu berjalan terus-menerus.
“Masyarakat punya niat, tapi belum tentu bisa berjalan bersama. Kami terus belajar dan tidak putus asa,” ungkapnya.
PTK telah menyelesaikan studi sosial sebagai dasar penyusunan program CSR ke depan. Diskusi publik melibatkan pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten untuk menjaring kebutuhan riil masyarakat.
Setiap program disesuaikan dengan cetak biru Provinsi Kalimantan Selatan, hasil studi Amdal sosial, dan dievaluasi secara berkala.
“Kami dorong kemandirian dan keberlanjutan. Uang memang penting, tapi perhatian dan pendampingan jauh lebih bermakna,” tegasnya.
PTK juga memberi perhatian khusus kepada generasi muda di desa-desa sekitar tambang. Program pelatihan keterampilan seperti pertukangan, pengelasan, hingga perbengkelan mulai dirancang untuk mencetak tenaga kerja maupun wirausahawan lokal.
“Kami ingin anak-anak muda punya masa depan di sini. Tidak perlu jauh-jauh, karena potensi lokal sangat besar,” ujarnya.
PTK berharap selama umur tambang berlangsung, kontribusi sosial perusahaan mampu membawa perubahan perilaku masyarakat menuju kemandirian dan keberlanjutan. Potensi di sektor pertanian, energi hijau, hingga pengelolaan limbah menjadi fokus peluang jangka panjang.
“Kami tidak hanya menambang emas, tapi juga menambang harapan. Semoga kehadiran kami menjadi cahaya bagi masa depan Kotabaru,” tutup Septamto.[Yandi












