KOTABARU,GK – Kecamatan Pulau Laut Sigam mencatat prestasi membanggakan dalam upaya penurunan angka stunting. Keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi kuat antar berbagai elemen, mulai dari pemerintah daerah, desa, hingga pihak swasta dan masyarakat.
Camat Pulau Laut Sigam, Pia Widya Laksmi, menyampaikan bahwa wilayahnya kini tidak lagi menjadi fokus utama penanganan stunting, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Kotabaru. Hal ini menandakan adanya kemajuan signifikan dalam peningkatan taraf kesehatan masyarakat setempat.
“Risiko stunting di Kecamatan Pulau Laut Sigam telah menurun drastis, berkat kerja sama semua pihak dalam menanggulangi persoalan ini,” ungkap Pia saat ditemui di Perkantoran Pemerintah Daerah Kotabaru, Desa Sebelimbingan, Selasa (6/5).
Langkah-langkah strategis yang diambil antara lain koordinasi intensif dengan pemerintah desa, posyandu, serta penyuluh Keluarga Berencana (KB). Di samping itu, berbagai program kesehatan diluncurkan seperti senam sehat untuk ibu hamil, penyuluhan gizi bagi remaja putri, serta pemberian makanan bergizi kepada ibu hamil.
Pendekatan langsung kepada masyarakat juga terbukti efektif melalui metode jemput bola, yang memastikan informasi mengenai stunting dan pencegahannya tersebar secara merata dan tepat sasaran.
Pia Widya juga mengingatkan pentingnya perhatian remaja putri terhadap usia ideal pernikahan sebagaimana dianjurkan Kementerian Agama. Ia menekankan perlunya pemeriksaan kesehatan sebelum program kehamilan serta pola makan bergizi demi generasi yang lebih sehat.
“Penurunan angka stunting bukan hanya soal kesehatan fisik, tapi juga investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak dan generasi kita,” tegasnya.
Kini, setelah keluar dari daftar prioritas penanganan stunting, Kecamatan Pulau Laut Sigam mengalihkan fokus pada peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan. Harapannya, prestasi ini bisa menjadi contoh dan motivasi bagi wilayah lain dalam upaya menciptakan generasi yang sehat dan unggul.
