KOTABARU – Cuaca ekstrem kembali menghantam wilayah pesisir Kabupaten Kotabaru. Angin puting beliung yang muncul secara tiba-tiba pada Kamis sore (11/12/2025) merusak atap 5 buah rumah di kawasan Perumnas Rampa Baru RT 16, Desa Semayap, Kecamatan Pulau Laut Utara.
Hujan lebat yang sebelumnya turun dalam intensitas sedang berubah menjadi deras beberapa menit sebelum angin kencang berputar dari arah laut. Dalam hitungan detik, angin menumbangkan beberapa pohon kecil dan menerbangkan atap-atap rumah warga.
“Anginnya datang mendadak, sangat kencang. Kami hanya sempat menutup pintu, tapi atap langsung terangkat,” ujar Mansyah, salah seorang warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat.
Tidak hanya itu, beberapa keluarga mengaku kembali dihantui rasa takut karena peristiwa serupa pernah terjadi beberapa waktu lalu. Seorang ibu rumah tangga mengatakan, anak-anaknya menangis ketakutan saat mendengar suara angin dan atap yang beterbangan.
“Ini sudah kedua kalinya rumah kami kena. Sekarang lebih parah, air masuk dari segala arah. Kami benar-benar syok,” ungkapnya.
Ketua RT 16, Natar, menyebut sedikitnya beberapa rumah mengalami kerusakan sedang hingga berat. Ia berharap pemerintah daerah segera turun tangan memberikan bantuan darurat, terutama material untuk memperbaiki atap rumah warga yang terbuka.
“Kami tinggal di wilayah pesisir yang rentan angin kuat. Sudah saatnya ada perhatian lebih, baik dari sisi bantuan maupun penguatan struktur rumah,” kata Natar.
Meski tidak ada korban jiwa, para warga kini bergotong royong membersihkan puing atap, pecahan kayu, serta barang-barang yang rusak. Peralatan seadanya seperti palu dan bambu dipakai untuk membuat perbaikan awal agar rumah dapat ditempati sementara.
Peristiwa ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap perubahan cuaca yang semakin ekstrem. Di tengah keterpurukan, solidaritas warga menjadi kekuatan utama untuk bangkit.






