Genpikalsel.com – Dewan Pergerakan Advokat Republik Indonesia (DePA-RI) membuka peluang kerjasama dengan Singapore International Arbitration Center (SIAC) untuk memperkuat hubungan profesional sekaligus mempererat persahabatan Indonesia dan Singapura.
Ketua Umum DePA-RI, Dr. TM Luthfi Yazid, S.H., LL.M, mengatakan pihaknya tengah merancang pola kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Pertemuan DePA-RI dengan jajaran SIAC pada 15 Agustus 2025 menutup rangkaian kegiatan resmi organisasi advokat tersebut di Singapura. Sebelumnya, DePA-RI menandatangani MoU dengan The Law Society of Singapore (LSS), bertemu dengan Singapore International Mediation Center (SIMC), serta berdiskusi dengan Dubes RI untuk Singapura, Suryopratomo.
CEO SIAC, Gloria Lim, menyambut positif langkah DePA-RI. Ia menjelaskan bahwa sejak berdiri pada 1991, SIAC menangani 400–600 kasus arbitrase per tahun, 90 persen di antaranya bersifat internasional, dengan putusan yang diakui efektif di lebih dari 100 yurisdiksi.
Jenis sengketa yang paling banyak ditangani SIAC meliputi perdagangan (29%), konstruksi, teknik, maritim, korporasi, kekayaan intelektual, hingga perkapalan. Salah satu mekanisme khasnya adalah Arb-Med-Arb, yaitu arbitrase yang diawali mediasi dan kembali ke arbitrase jika mediasi gagal.
Menurut Luthfi Yazid, metode tersebut mirip dengan sistem Lit-Med-Lit yang berlaku di pengadilan Indonesia berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh jajaran pimpinan SIAC lainnya, yakni Prof. Swati Jhaveri (Director and Head of Research and Development), Mah Sue Ann (Legal Manager), serta Sherly Gunawan (Counsel).
