KOTABARU, GK – Sebagai rangka memperingati HUT ke-67 Kodam VI/Mulawarman, Komandan Kodim 1004/Kotabaru Letkol Inf Bayu O.S menyampaikan pesan inspiratif tentang eratnya hubungan antara TNI dan rakyat. Ia menegaskan, TNI bukan sekadar garda terdepan pertahanan negara, tetapi juga pilar kepercayaan dan kedekatan sosial di tengah masyarakat.
“Angka 67 bukan hanya penanda usia, tapi simbol ketangguhan dan komitmen TNI untuk senantiasa hadir bersama rakyat, menjaga kedaulatan, dan membangun kepercayaan publik,” ungkap Letkol Bayu kepada genpikalsel.com, Jumat (18/7/2025).
Menurutnya, kekuatan sejati TNI tak hanya terletak pada alutsista, melainkan pada empati dan kepedulian terhadap rakyat. Di usia yang matang, Kodam VI/Mulawarman terus menunjukkan responsivitas terhadap berbagai tantangan sosial dan hadir sebagai sahabat masyarakat.
“Selama rakyat merasa aman dan percaya, maka tugas kami sebagai penjaga republik berjalan sebagaimana mestinya,” tegasnya.
Dalam rangkaian peringatan tahun ini, Kodim 1004/Kotabaru menggelar berbagai kegiatan sosial yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Mulai dari bakti kesehatan, donor darah, bantuan untuk warga pra-sejahtera, hingga edukasi kebangsaan di sekolah-sekolah, menjadi bukti bahwa TNI hadir di setiap lini kehidupan.
“TNI tak hanya berada di barak atau medan tempur, tapi juga di ruang makan warga, di ruang kelas anak bangsa, dan dalam setiap aksi kepedulian sosial,” ujar Letkol Bayu.
Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa Kodam VI/Mulawarman akan terus berperan aktif dalam membentuk karakter generasi muda dan memperkuat semangat kebangsaan di seluruh wilayah Kalimantan Timur, Selatan, dan Utara.
“Kami ingin Kodam VI/Mulawarman menjadi rumah besar bagi pertumbuhan masyarakat, tempat belajar, bertumbuh, dan saling menjaga tanah air.
Adapun tema HUT ke-67 kali ini adalah “Dengan Semangat Baja Siap Mengawal Pembangunan Menuju Indonesia Emas.” Tema ini mencerminkan tekad TNI untuk turut mengawal pembangunan nasional, tak hanya dengan kekuatan fisik, tetapi juga dengan semangat kepahlawanan dan solidaritas sosial.
Melalui momen ini, masyarakat diingatkan bahwa pengabdian bukan hanya tugas TNI, tetapi tanggung jawab bersama. Ketika TNI dan rakyat bersatu dalam semangat gotong royong.[Yandi
